MENYAMBUT HAJI PA BALIKPAPAN
(Drs. H. Ahmad Fanani, M.H.)
Balikpapan | 04 Agustus 2024
Sebagaimana sudah maklum bersama kalau haji itu termasuk salah satu dari lima rukun Islam. Malah haji sebagai rukun Islam yang paling puncak dari segala rukun. Karena itu posisinya pun terletak pada rukun yang ke lima. Jika melihat urutannya rukun Islam adalah : pertama mengucap dua kalimat syahadat, kedua mengerjakan shalat lima waktu, ketiga berpuasa di bulan Ramadhan, keempat mengeluarkan zakat harta untuk kadar tertentu dan kelima mengerjakan haji bagi yang mampu. Lima rukun tersebut sebagai pondasi amal bagi seorang muslim.
Sebagian orang mengatakan kalau mengerjakan haji sama dengan menyempurkan rukun Islam dalam diri seseorang. Ibadah haji memang puncak dari segala rukun Islam. Namun bukan berarti begitu telah berhasil berada di puncak lantas mengaku sudah tamat, selesai atau boleh berhenti dari mengerjakan rukun-rukun lainnya. Tidak shalat lagi atau tidak puasa lagi. Tentu tidak begitu, malah mengandung pengertian bahwa bila seseorang berhasil mengerjakan haji menunjukkah telah matang mengerjakan rukun-rukun lainnya dan semakin hati-hati menjaganya.
Sesuai syariatnya tempat berhaji itu khusus di Kota Makkah Arab Saudi saja. Tidak ada tempat lain dan tidak sah pula berhaji di tempat selain Makkah. Pada kenyataannya tidak semua orang Islam berkesempatan mengerjakannya mengingat tempat yang sangat jauh itu. Selain dari itu terikat pula syarat-syarat wajib haji. Syari’at Islam sungguh bijaksana, karena kewajiban mengerjakan haji ada embel-embel bagi yang mampu atau istilah fiqh istithaah. Mampu dalam hal finansial karena berankat haji memerlukan biaya perjalanan yang cukup besar serta mampu fisik untuk menempuh perjalanan jauh.
Haji yang juga dirangkai dengan umrah hukumnya wajib bagi yang mampu sekali seumur hidup. Bagi seseorang yang sudah memiliki kemampuan dan ada kesempatan untuk berhaji, tetapi tidak mengerjakannya mendapat dosa. Sebaliknya bagi yang sudah memenuhi syarat wajib lalu mengerjakannya, tentu mendapat pahala besar, Mengerjakan haji dan umrah dengan hati yang ikhlas semata-mata karena Allah. Tenaga yang terkuras, waktu yang terpakai dan biaya yang habis, semua ada nilainya di sisi Allah. Balasan pahala yang didapat melebihi dari segala-galanya.
Berbagai macam keutamaan dari ibadah haji dan umrah. Dari beberapa untaian hadits Nabi Muhammad terdapat penjelasan mengenai kelebihan orang berhaji dan berumrah. Tersebut dalam hadits antara lain, haji adalah jihad yang utama. Sungguh haji itu menghapuskan dosa-dosa yang sebelumnya. Siapa menunaikan ibadah haji, sedang dia tidak berkata-kata kotor dan tidak berbuat jahat, maka dia keluar dari dosa-dosanya (dalam keadaan suci) seperti di hari bayi yang dilahirkan ibunya. Satu umrah kepada umrah lain, menjadi penebus dosa di antara keduanya dan haji yang mabrur tiada balasan lain kecuali surga.
Orang yang sedang menjalankan ibadah haji dan umrah adalah tamu Allah. Di dalam Masjidil Haram Makkah terdapat Baitullah. Pengertian haji secara istilah menurut kajian fiqh ialah mengunjungi Baitullah untuk beribadah dengan mengerjakan segala rukun dan wajib haji. Bila sudah bergelar tamu Allah pastilah gelar tersebut sebuah kehormatan dan kemuliaan. Hadits Nabi : “Orang-orang yang mengerjakan ibadah haji dan umrah adalah tamu Allah. Apabila mereka memohon sesuatu tentu diberi. Jika mereka berdo’a, niscaya dikabulkan. Jika mereka berbelanja niscaya diganti”.
Suatu kehormatan besar bagi Pengadilan Agama Balikpapan pada tahun 2024 ini terdapat tiga ASN menjadi tamu Allah. Mereka adalah H. Iman Sahlani, S.Ag., jabatan di kantor sebagai Panitera, Hj. Siti Rahmah, S.H., sebagai Panitera Pengganti dan Hj. Duriyyah, S.H., sebagai Kasubbag Kepegawaian dan Organisasi Tata Laksana. Iman Sahlani bersama isteri Siti Rahmah berangkat haji mengikuti perjalanan jamaah haji reguler. Sedangkan Duriyyah mengikuti program haji plus. Menjelang keberangkatan dulu, pimpinan bersama pegawai kantor menyelenggarakan acara pelepasan.
Setibanya di tanah air mereka beraktivitas kembali di Pengadilan Agama Balikpapan. Mengingat ada pelepasan saat keberangkatan, kembali pimpinan bersama ASN lain menyelenggarakan acara penyambutan. Sesuai kultur sebagian orang Kalimantan senang menyembut dan bertemu orang terhormat. Tabarruk atau bahasa Jawanya ngalap barokah masih kental. Orang yang baru menjadi tamu Allah tentu nuansa kemuliaannya masih melekat. Sangat berharap limpahan keberkahan Allah dengan menghormati dan menyambut kehadiran orang yang sedang dimuliakan Allah.
Menyambut haji Pengadilan Agama Balikpapan terselenggara di Aula besar pada Jum’at 02 Agustus 2024. Acara ini berbarengan dengan pelepasan ASN atas nama Sarjani, S.H sebagai Jurusita memasuki usia purnabakti. Sarjani mengabdi sebagai ASN selama 32 tahun meniti karier dari CPNS, PNS, staf Kepaniteraan hingga menjadi Jurusita. Dalam usia 58 tahun purnatugas. Segenap warga Pengadilan Agama Balikpapan beserta keluarga besar Sarjani hadir. Nuansa yang berbeda dari biasa dalam acara ini para jamaah haji mengenakan busana haji. Ke-Arab-Araban pakaian putih dan pakai imamah layaknya berpakaian ketika di Arab Saudi.
Pimpinan menginisiasi acara ini dalam rangkaian turut memberi penghargaan terhapap prestasi yang mereka raih. Sebagai muslim telah sempurna menjalankan semua rukun Islam. Telah menjadi dhuyufurrahman (tamu Tuhan Yang Maha Pengasih) selama menjalankan ibadah haji. Tuhan saja menghormati tamu-Nya, sehingga layak manusia turut menghormati orang yang dihormati Tuhan. Mengasih sayangi kekasih Allah akan mendapat kasih sayang Allah juga. Begitu pula menghormati orang yang dihormati Allah niscaya akan mendapat kehormatan dan kemuliaan dari Allah.
H. Iman Sahlani, S.Ag., perwakilan jamaah dalam sambutannya berterima kasih kepada pimpinan dan seluruh ASN Pengadilan Agama Balikpapan. Telah mencurahkan perhatian sejak pelepasan hingga saat ini. Acara penyambutan kali ini bagi jamaah sesuatu yang tidak terduga. Perhatian dan rangkaian do’a dari semua teman memberi kesejukan hati serta membuat tenang dalam beribadah. Kemudahan-kemudahan selama perjalanan yang menyampaikan kepada tujuan tidak lain berkat do’a semua. Perjalanan lancar tidak ada kendala, diyakini karena mustajabnya do’a tersebut.
Lebih lanjut Sahlani atau panggilan jabatannya Panitera ini berbicara tentang kemakbulan suatu do’a. Makbulnya suatu do’a berkaitan dengan kebersihan jiwa dan kemurahan seseorang dlam memberikan sesuatu. Dengan memunculkan identitas ustadznya dia menceritakan suatu riwayat yang pernah ditulis ulama terdahulu dalam berbagai kitab mengenai keutamaan orang bersedekah. Tersebut di zaman Bani Israil seorang ahli ibadah. Dikatakan ahli ibadah karena tinggalnya di suatu balai khusus selama enam puluh tahun pekerjaannya hanya beribadah.
Suatu ketika perempuan nakal menggodanya mengajak keluar untuk berbuat mesum. Ahli ibadah kemudian tergiur dengan kecantikan perempuan itu dan terjadilah pergaulan antara Ahli Ibadah dengan perempuan itu selama enam malam dalam perzinahan. Kemudian timbul kesadaran untuk bertaubat. Tetapi apa hendak dikata, sebab dosanya maka dia tidak bisa seperti dulu lagi. Biasanya ada jaminan rejeki, kali ini tidak ada lagi dan dia berjalan selama tiga hari dalam keadaan lapar. Tiba-tiba tanpa diduga di tangannya ada sebiji kurma.
Ketika mau memakan kurma itu, dia menemukan di kiri dan kanan ada orang yang kelaparan senasib dengannya. Dia tidak makan kurma itu, tetapi dia bagi dua, sebagian untuk orang yang di sebelah kiri dan sebagian lagi untuk orang yang di sebelah kanan. Dalam waktu yang tdak lama ajal pun merenggut nyawanya. Berikut amal baik dan amal buruknya ditimbang. Ternyata dosa zina enam hari lebih berat dosanya dari pada amal ibadanya selama enam puluh tahun. Dicarilah amalan baik yang lain, riwayat pernah bersedekah satu biji kurma. Dengan sedekah ini mampu menekan beratnya amal kebaikannnya hingga dosanya terampuni. Intinya sedekah mampu merubah segalanya.
Menyambut haji PA Balikpapan sebagai agenda temporer. Sehari-hari para ASN sibuk dengan kegiatan rutin menjalan tupoksi masing-masing. Sesekali ada pertemuan bersama dalam suatu acara yang sudah terprogram. Kali ini terasa nuansa baru dari sebuah kegiatan pelepasan ASN purna tugas dirangkai dengan penyambutan jamaah haji. Syukur selamat atas kedatangan jamaah haji Pengadilan Agama Balikpapan. “Raja Salman di Arab Saudi, H. Iman Sahlani di Balikpapan. Selamat datang nyonya dan tuan haji, semoga Allah berkenan memberi keberkahan”.
(AF04/08/2024BPP)