PENGAMATAN 1 DZULHIJJAH 1445 H
(Drs. H. Ahmad Fanani, M.H.)
Balikpapan | 08 Juni 2024
Kementrian Agama Kota Balikpapan bekerjasama dengan BMKG dan difasilitasi oleh Pemerintah Kota Balikpapan telah melakukan observasi hilal 1 Dzulhijjah 1445 H. Kegiatan ini sudah menjadi agenda rutin setiap penentuan tanggal berkaitan dengan pelaksanaan ibadah bagi umat Islam di suatu bulan. Seperti halnya penentuan 1 Ramadhan untuk ibadah puasa. Dengan diketahuinya awal Ramadhan umat Islam bisa memulai puasa. Penentuan 1 Syawwal untuk berhari Raya Idul Fitri sekaligus untuk mengakhiri ibadah puasa.
Sedangkan penentuan 1 Dzulhijjah karena di dalam bulan Dzulhijjah terdapat hari Raya Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah. Dengan menentukan tanggal 1 tentu akan bisa menentukan tanggal-tanggal berikutnya sampai tanggal 10 dan seterusnya. Bulan Dzulhijjah orang menyebutnya pula bulan haji, karena umat Islam yang berada di Makkah melaksanakan ibadah haji. Rangkaian ibadah haji seperti wakuf di Arafah, mabit di Mina, melontar tiga jumrah dan lainnya. Semua berkaitan dengan tanggal di bulan Dzulhijjah untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji di tempat-tempat tertentu.
Bagi umat Islam Indonesia atau umumnya yang berada di luar Arab Saudi tidak mengerjakan ibadah haji, penentuan tanggal di bulan Dzulhijjah juga tetap urgen. Selain mengetahui tepatnya hari raya Idul Adha, dapat pula mengetahui hari-hari yang disunahkan Nabi untuk berpuasa. Misal hari Tarawiyah pada tanggal 8 dan hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa pada tanggal tersebut akan mendapat pahala besar sesuai janji Nabi. Mengetahui tanggal Dzulhijjah otomatis mengetahui pula hari-hari tasyri’ dan hari hari sunah yang boleh memotong hewan korban.
Perlunya umat Islam mengetahui tibanya bulan Dzulhijjah karena memiliki keutamaan tersendiri. Al-A’raf ayat 142, menceritakan kalau Allah berjanji kepada Nabi Musa memberikan kitab Taurat setelah berlalu tiga puluh malam dan ditambah sepuluh malam. Ulama ahli tafsir menafsirkan sepuluh malam tersebut maksudnya sepuluh pertama bulan Dzulhijjah. Juga pada bulan Dzulhijjah terdapat hari Arafah puncak ibadah haji, pakaian mereka sampai lusuh. Hari Nahr yaitu hari umat Islam mengalirkan darah hewan korban. Dzulhijjah bulan pengampunan dosa bagi yang berhaji dan berkorban.
Langkah tepat Kementrian Agama Kota Balikpapan melakukan pengamatan hilal 1 Dzulhijjah 1445 H. Hasil observasi sebagai bahan laporan ke Kementrian Agama pusat untuk kemudian dipublikasikan kepada masyarakat Indonesia. Saat observasi menghadirkan pejabat setempat. Wali Kota Balikpapan diwakili oleh Sekretaris Daerah, H. Muhaimin, S.T., M.T, didampingi Kabag Kesra Muhammad Arif Fadhilah. Untuk keakuratan data bekerjasama dengan BMKG Kota Balikpapan. Hadir Ketua Pengadilan Agama Balikpapan, Ketua MUI, Ketua PCNU, Ketua PD Muhammadiyah, Para Kepala KUA, Ketua DMI, Ketua Pengurus Masjid Islamic Center, ulama dan tokoh masyarakat.
Tower Masjid Madinatul Iman Islamic Center pada tanggal 07 Juni 2024 menjadi saksi tempat observasi. Menara dengan ketinggian puluhan meter dari permukaan laut ini menjadi tempat yang presentativ untuk melakukan observasi hilal di Kota Balikpapan. Dengan dukungan peralatan canggih dari BMKG memungkinkan untuk pengamatan hilal. Menggunakan tropong theodolite yang kecanggihannya bisa menyesuaikan sudut baik sudut vertical maupun sudut horizontal. Operasinya sudah menggunakan system otomatis langsung mengarah sendiri ke titik tujuan.
H. Masrivani, S.Ag., M.H., dalam laporannya menyampaikan bahwa pelaksanaan rukyatul hilal hari ini sebagai langkah pemerintah untuk lebih meyakinkan keberadaan hilal. Menurut informasi yang sampai kepada kita, Arab Saudi sudah menetapkan 1 Dzulhijjah 1445 jatuh pada hari Jum’at 07 Juni 2024. Sementara dari Ormas Islam Muhammadiyah yang menggunakan cara hisab sudah juga mengumumkan awal Dzulhijjah hari Sabtu 08 Juni 2024. Rukyatul Hilal sebagai langkah pemerintah dalam menentukan awal bulan dengan kolaborasi antara hisab dan rukyat.
Demi keakuratan hasil observasi, Pemerintah Kota dan Kementrian Agama bekerjasama dengan BMKG Kota Balikpapan melaksanakan rukyatul hilal. Kepala BMKG beserta Tim yang terpercaya membawa serta peralatan canggihnya dalam pengamatan hilal. Kepada tenaga ahli ini kita percayakan mereka mencocokkan data posisi hilal dan matahari terbenam hari ini. Melalu data akurat yang ada pastinya sebagai penentu awal Dzulhijjah. Menentukan awal Dzulhijjah untuk kemudian umat Islam bisa mengetahui tanggal-tanggal berikutnya termasuk kepastian hari Raya Idul Adha 1445 H.
Sementara Wali Kota Balikpapan melalui Sekretaris Daerah mengapresiasi dan berterima kasih atas langkah Kementrian Agama Kota Balikpapan bersama jajarannya melakukan pengamatan hilal. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan awal Dzulhijjah yang kemudian disampaikan kepada khalayak masyarakat sehingga mereka mengetahui dengan pasti hari raya Idul Adha. Melalui kegiatan ini pula kita menerima data yang lengkap sebagai bahan rukyatul hilal dengan dukungan perangkat lainnya. Hasilnya akan menjadi pedoman resmi yang pada gilirannya umat Islam bisa merayakan Idul Adha secara bersama.
Menurutnya Pemerintah tetap menghargai system penentuan awal bulan dengan dua cara. Satu sisi melalui cara hisab perhitungan astronomi dan sisi lain melalu cara rukyat berdasar data hisab dengan melakukan observasi langsung. Hal ini sebagai kometmet umat Islam menjalankan syariat dengan penuh kehati-hatian. Pemerintah Kota menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam rukyatul hilal ini, terutama kepada para petugas yang memiliki dedikasi dan tanggung jawab penuh. Sejak awal telah mempersiapkan segala sesuatunya.
Dengan cara ini Pemerintah dan kita semua berharap dapat menentukan awal Dzulhijjah secara tepat dan akurat. Pemerintah mengajak kepada umat Islam khususnya yang ada di Balikpapan agar tetap menjaga ukhuwah persaudaraan. Walau berbeda cara penentuan awal bulan, bukan berarti celah untuk saling menyalahkan. Akan tetapi perbedaan itu hendaknya kita sikapi sebagai rahmat kasih sayang bahwa kita kaya dengan metode penentuan hilal. Semua dalam rangkaian menambah khazanah bagi pengembangan keilmuan kita.
Sebelum melakukan observasi secara bergantian, lebih dahulu Kepala BMKG Kota Balikpapan, Rasmid, memberikan penjelasan data dan posisi hilal. Menyesuaikan data tanggal dan lokasi. Koordinat -1.24,116.88. Elevasi 99.2. Inpuut Waktu 2024-06-07 18:12:56. Zona Waktu UTC+8. Hasil perhitungan waktu konjungsi 2024-06-06 20:37:35. Waktu terbenam matahari 2024-06-07 18:12:56. Waktu terbenam bulan 2024-06-07 18:59:32. Azimuth matahari 292.808°. Azimuth bula 299.047°. Ketinggian hilal 9.102°. Elongasi 11.4°. Umur bulan 21 jam 35 menit 21 detik. Lag 46.61 menit. Iluminasi 0.99%.
Kepala BMKG menjelaskan juga konjungsi atau fase bulan baru adalah peristiwa ketika bujur ekliptika bulan sama dengan bujur ekliptika matahari. Waktu terbenam ketika piringan bulan atau matahari berada di horizon (ufuk mar’i). Azimuth dari titik Utara Geografis menyusuri horizon kea rah Timur hingga posisi bulan atau matahari. Tinggi hilal sebagai ketinggian pusat piringan bulan dari horizon yang bisa diamati dari bumi. Umur bulan selisih waktu antara terbenam matahari dengan watu konjungsi. Lag adalah selisih antara waktu terbenam bulan dan matahari. Kesimpulannya hilal bisa teramati.
Pengamatan 1 Dzulhijjah 1445 H berlangsung di Tower Masjid Madinatul Iman Islamic Center Balikpapan. Langkah pemerintah mengamati awal Dzulhijjah agar masyarakat mengetahui dengan pasti hari raya Idul Adha dan merayakannya secara bersama. Selain itu pula akan mengetahui momentum penting dari tanggal-tanggal Dzulhijjah dalam peningkatan ibadah. Metode kolaborasi antara hisab dan rukyat sebagai bagian dari pengembangan dunia ilmu pengetahuan. Tibanya Dzulhijjah semoga ibadah kita umat Islam tambah meningkat.
(AF08/06/2024BPP)
