RAKERNAS APEKSI TERBESAR DI BALIKPAPAN
(Drs. H. Ahmad Fanani, M.H.)
Balikpapan | 09 Juni 2024
APEKSI kepanjangannya Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia. Sebuah organisasi yang memberdayakan kota-kota di Indonesia melaksanakan otonomi daerah. Tujuan pembentukannya untuk merealisasikan pelaksanaan otonomi luas dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Organisasi ini beranggotakan seluruh kota yang ada di Indonesia dan saat ini ada 98 kota. Perannya sebagai penghubung antara anggota dengan pemerintah pusat dalam memaksimalkan pelaksanaan otonomi daerah.
Terbentuk organisasi ini pada tahun 2000. Pendiriannya berdasarkan Undang Undang Nomor 22 tentang Pemerintah Daerah. Selain itu yang mendasari pendiriannya Keputusan Presiden Nomor 49 tentang Pembentukan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah. Menindaklanjuti dua regulasi tersebut kemudian terbentuk panitia kerja Walikota yang menghasilkan pembentukan asosiasi kota-kota dan kemudian diberi nama APEKSI. Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia, telah beberapa kali melaksanakan Musyawarah Nasional dan Rapat Kerja Nasional.
Jika melihat kepada tahun pendiriannya 2000 berarti hingga tahun 2024 ini sudah berusia 24 tahun. Karena itu ketika berlangsung Rakernas APEKSI XVII di Balikpapan sekaligus dirangkai dengan peringatan ulang tahun yang ke -24. Sebagai ungkapan rasa syukur atas usianya yang menjelang dewasa ini, Panitia Rakernas menggelar acara gala dinner di halaman Balai Kota Balikpapan. Gala dinner, bahasa sederhananya jamuan makan malam. Lebih s ederhana lagi syukuran selamatan dan makan bersama tamu yang datang dari seluruh penjuru Indonesia. Hadir seluruh Wali Kota dari 98 kota di Indonesia, para Sekretaris Daerah dan para pejabat penting dari setiap kota beserta isteri, Masing-masing kota membawa delegasi yang banyak, berkisar antara 100 hingga 400 orang. Halaman Balai Kota Balikpapan menjadi sejarah tempat berkumpulnya puluhan ribu orang dari berbagai suku dan daerah. “Paling tampan Walikota- paling cantik isteri Walikota. 24 tahun usia APEKSI kebanggaan kita-Selalu kompak dan sejahtera seluruh kota”. Demikian pantun pembuka Wali Kota Balikpapan, H. Rahmad Mas’ud, S.E., M.E., menyambut duta tamu dari berbagai daerah.
Walikota Balikpapan sebagai Panitia Pelaksana sekaligus tuan rumah menyambut gembira dan bangga atas kedatangan seluruh delegasi. Menyambut hangat dan mengucapkan selamat datang di Kota Balikpapan. Suasana yang sangat luar biasa ini dan di usia APEKSI yang semakin bertambah dewasa telah banyak melahirkan berbagai gagasan konstruktif yang membentuk kota-kota sebagai gerbong lokomotif kemajuan bangsa di tengah-tengah kemajuan zaman. Mampu menjawab isu-isu yang berkembang terkait pembangunan perkotaan. Harapannya semoga bekas injakan kaki para delegasi menjadi saksi keberkahan bagi Balikpapan sebagai gerbang Ibu Kota Nusantara.
Gala dinner malam itu menampilkan pesona tersendiri sehingga membuat para delegasi merasa tersanjung. Balikpapan mampu memperlihatkan keramahannya dalam menghormati tamu. Menghias wajah kota dan tempat acara dengan hiasan yang mempesona. Banyak pengunjung yang datang merasa terpesona melihat kecantikan alam kota dan penataan Kota Balikpapan. Hiasan lampu dan dekorasi fantasi tempat menjadi serbuan para tamu untuk berfoto mengabadikan sebuah kenangan. Sogohan makanan mewah ala restorant terhidang membuahkan kesan yang tidak terlupakan.
Tidak salah jika Ketua Dewan APEKSI, Eri Cahyadi, Walikota Surabaya, mengungkapkan rasa kagumnya dengan untaian kata indah. “Pulang ke rumah langsung makan bakwan-Terima kasih sambutan hangat dari Kota Balikpapan. Kotanya indah sungguh ramah-Walikotanya memang tampan dan menawan”. Eri berkali-kali menyatakan rasa kagum atas tampilan Kota Balikpapan. Hiasan indah dan keramahan menyambut tamu membuat kami berserta seluruh delegasi merasa senang gembira. Rakernas menjadi special bersamaan hari ulang tahun APEKSI ke-24 di Balikpapan.
Rakernas APEKSI terbesar di Balikpapan, menurut Eri Cahyadi tidak seperti biasanya. Kali ini ada yang sampai membawa delegasi sebanyak 400 orang, ini keistemewaan Balikpapan. Fakta sejarah kerajaan terbesar dan tertua adalah Kerajaan Kutai, baru setelahnya kerajaan-kerajaan lain di Indonesia. Rupanya sejarah itu terulang kembali, Indonesia kembali kepada ibu pertiwi. Ibu Kota Negara berpindah ke Kalimantan Timur dan Balikpapan sebagai pintu gerbangnya. Jangan pernah menganggap dirinya Raja, jika belum pernah ke Kalimantan Timur.
Hakikat APEKSI adalah penampakan wajah Indonesia di suatu tempat. Kota seluruh Indonesia memiliki kelebihan masing-masing. Kalau kelebihan itu bisa dijadikan satu kekuatan dan antar kota bisa saling melengkapi, tentu Indonesia menjadi sebuah Negara yang besar dan kaya raya. Melalui APEKSI terjalin komunikasi dalam membangun kota dan membesarkan Indonesia. Kota yang maju adalah kota yang bisa berinteraksi dan bersinergi dengan kota lainnya. Semua demi kemajuan Negara Indonesia tercinta. Seluruh Walikota bersemangat datang ke Balikpapan untuk melihat lebih dekat perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Rakernas akan membawa manfaat bagi perkembangan kemajuan kota seluruh Indonesia. Keragaman budaya, suku, adat dan bahasa bersatu dalam tubuh Indonesia. Balikpapan yang menjadi tuan rumah kali ini adalah sebuah kota miniaturnya Indonesia. Warga Balikpapan warga yang heterogen kumpulan dari berbagai suku di seluruh Indonesia. Malam gala dinner selain menampilkan seni drama dan tarian yang menceritakan sejarah Balikpapan, menampilkan ratusan penari dari berbagai suku. Menunjukkan bahwa Balikpapan warganya terdiri dari semua suku di Indonesia.
Kamajmukan Kota Balikpapan selama ini beberapa suku bisa berdamai dalam suatu tempat. Dalam sebuah rumah saja terdapat bermacam suku. Misal bapaknya Jawa, ibunya Makassa, menantunya Banjar dan seterusnya. Isu sara sangat relative kecil terjadi walaupun tetap dalam kewaspadaan. Ratusan paguyuban berdiri di Balikpapan, sehingga karnaval budaya APEKSI mempertontonkan budaya warga Balikpapan juga. Paling spektakuler Rakernas APEKSI kali ini dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo, jarang-jarang selama ini Presiden langsung yang membuka.
Selain Presiden hadir pula dalam pembukaan para Menteri, Mendagri, Menteri Investasi dan Panglima TNI serta Pj. Gubernur Kaltim. Menurut Presiden,] di tahun 2045, 70 persen penduduk akan ada di perkotaan. Beban kota akan menjadi sangat berat. Harus ada rencana kota secara detail agar tidak mencekam akibat banyak homeless-nya. Semua kota harus liveable, nyaman dihuni, dan juga lovable. Orang yang berkunjung senang dan orang yang tinggal sangat mencintai kotanya dengan pelayanan publik yang baik kepada masyarakatnya.
Mengurai kemacetan setiap kota, Presiden mengingatkan semua Walikota memfokuskan perhatiannya, harus menyiapkan transportasi massal. Seperti Subway, MRT dan IRT itu biayanya sangat mahal. Sekarang ada barang baru yang namanya ART (Autonomous-rail Rapid Transit), tidak pakai rel, tapi pakai magnet, bisa tiga gerbong dan jauh lebih murah. Kota masa depan bukan banyak pencakar langitnya, tetapi kota yang ramah pejalan kaki, penyandang disabilitas, pesepeda, perempuan dan anak, kota yang ramah terhadap lingkungan. Kota masa depan adalah kota yang green city dan smart city.
Rakernas XVII APEKSI di Balikpapan berlangsung 1 s/d 6 Juni 2024. Rangkaian kegiatannya padat setiap hari. Antara lain Youth City Changers, KMF Pokja perubahan Iklim APEKSI & Water manajement, Gala Dinner dan Peringatan HUT APEKSI ke-24, Rakernas APEKSI, Indonesia City Expo 2024. Sarasehan Isteri Wali Kota, Cooking Class Etsky Sport, Ice Business Forum, City Tour, Kunjungan ke IKN dan Karnaval Budaya Nusantara. Kegiatan telah berakhir dan semua delegasi kembali ke kota masing-masing. Salah seorang Wali Kota dalam Chatting WhatsAppnya menyatakan APEKSI di Balikpapan sangat mengesankan.
(AF09/06/2024BPP)